Selasa, 17 Agustus 2010

TINJAUAN LITERATUR BAB EKOSISTEM

TINJAUAN LITERATUR


  1. EKOSISTEM

  1. Pembagian macam ekosistem

  • Berdasarkan tipe:

  • Ekosistem darat:

  1. Ciri-ciri:

Sratifikasi yang memberikan habitat berbeda-beda pada hewan.

Macam Bioma:

1. Bioma Gurun dan Setengah Gurun

Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

Ciri-ciri:

  1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun

  2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi

  3. Kelembaban udara sangat rendah

  4. Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)

  5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

Lingkungan biotik:

- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).

- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu
menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada
pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2. Bioma Padang Rumput

Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.

Ciri-ciri:

  1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.

  2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.

  3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Lingkungan biotik:

- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

3 Bioma Sabana

Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.

- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri
atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari
campuran berjenis-jenis pohon.

4. Bioma Hutan Tropis

Bioma hutan tropis merupakan Bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.

Ciri-ciri:

  1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.

  2. Matahari bersinar sepanjang tahun.

  3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.

  4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.

- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu
tudung atau kanopi.

Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit
adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan
tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang
Burung.

- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat
diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-
hewan yang bersifat
nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam
hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

5. Hutan Musim

Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.

Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:

Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.

6. Hutan Lumut

Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.

7. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)

Ciri khas Bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

Ciri-ciri:

- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada
bioma hutan
tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.

Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.

Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.

8. Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen

Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.

Ciri-ciri Bioma hutan taiga:

  1. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.

  2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.

  3. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di Bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.

  4. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.

9. Bioma Hutan Tundra

Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istlah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.

Ciri-ciri:

  1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.

  2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.

  3. Fauna khas Bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).

10. Hutan Bakau / Mangrove

Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).

Ciri-ciri:

  1. Kadar garam air dan tanahnya tinggi.

  2. Kadar O2 air dan tanahaya rendah.

  3. Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan herlumpur.

Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.

Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki akar nafas yang berfungsi menyerap O2 langsung dari udara. Agar individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama VIVIPARI yang artinya adalah berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, belum tanggal dari pohon induknya, dapat membentuk akar yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter panjangnya.

Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya maka dengan akar yang panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam lumpur, sehingga tidak akan terganggu dengan arus air yang terjadi pada gerakan pasang dan surut.

Hutan bakau di Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan dan sepanjang pantai Irian, di Pulau Jawa hutan bakau yang agak luas masih tersisa di sekitar Segara Anakan dekat Cilacap yang merupakan muara sungai Citanduy.

Jenis-jenis hewan yang dapat ditemukan dalam lingkungan hutan bakau terutama adalah ikan dan hewan-hewan melata (buaya, biawak) dan burung-burung yang bersarang di atas pohon-pohon bakau.

  • Ekosistem air:

  1. Ciri-ciri: Badan air bergelombang,dan jika air tersebut semakin berwarna biru, itu berarti kedalaman air laut semakin dalam (Bioma laut )

  2. Macam Bioma: Bioma Akuantik (Bioma air tawar dan air laut )

  • Zona:

  • Bioma air tawar:

  • Zona litodial

  • Zona limnetik

  • Zona Profundal

  • Zona Bentik

  • Bioma air laut:

  • Zona Fatik

  • Zona afatik

  • Zona Intertidal

  • Zona Oseanik

  • Zona Pelagik

  • Zona Bentik

  • Zona Abisal




  • Ekosistem udara (Lapisan Atmosfer):

  • Troposfer (lapisan paling bawah )

  • Sratosfer (memiliki ketebalan 15-5 km)

  • Mesosfer (berada pada ketinggian 55-80 km di atas permukaan laut)

  • Termosfer (Berada pada ketinggian 85-100 km)

  • Lapisan eksosfer (lapisan terluar)


  • Berdasarkan asal-usul:

  • Ekosistem alami

Sebuah ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan energi.

  • Ekosistem buatan

Ekosistem Buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya, kolam, waduk, sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya, ekosistem buatan mempunyai komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem sawah, komponen biotik yang banyak, yaitu padi dan kacang.


B.PENCEMARAN

1) Pembagian macam pencemaran

Pencemaran: Masuknya bahan ke dalam lingkungan yang menimbulkan gangguan terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya.

  • Pencemaran Udara

Disebabkan oleh asap buangan,misalnya gas karbon dioksida hasil pembakaran,debu,karbon monoksida dan asap rokok.

  • Pencemaran air

Disebabkan karena pembuangan kotoran atau limbah yang dapat mengganggu biota yang berada di dalamnya.

  • Pencemaran tanah

Disebabkan oleh sampah Organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga,industri,peternakan.




  • Pencemaran suara

Disebabkan oleh bunyi di atas 50 disebel(dB,ukuran tingkat kebisingan).yangditimbulkan oleh suara mesin industri,mobil sepeda motor,kereta api dsb.

  1. Daur ulang polutan organik dan anorganik

  • Daur ulang Organik

  • Sampah untuk kompos:

  1. Pisahkan sampah Organik dan sampah anorganik.

  2. Masukkan sampah dedaunan dan ranting itu ke dalam bak penampungan.

  3. Tutuplah bak atau tempat penampungan itu agar proses dekomposisi berlangsung optimal dan terhindar dari terpaan sinar matahari dan guyuran hujan.sampah yang dip roses menjadi kompos harus dalam keadaan basah,tetapi tidak sampai berair.

  4. Tumpukkan sampah harus di bolak-balik setidaknya seminggu sekali agar pengomposan berlangsung merata.Dalam waktu dua hingga tiga bulan,tumpukan sampah itu akan terurai menjadi kompos.


  • Pupuk kompos dengan bantuan cacing:

  1. Sampah dedaunan dan ranting di letakkan di kotak-kotak plastic dan di letakkan di rak susun.

  2. Pada bagian bawah kotak-kotak itu diberi beberapa lubang untuk jalan keluar air rembesan.

  3. Pada rak paling bawah di tempatkan tumpukan sampah paling lama,kemudian di atasnya di letakkan sampah yang baru,dan di atasnya lagi sampah baru.

  4. Pada kotak paling bawah itulah diberi sedikit tanah dan cacing tanah.

  5. Penyiraman air dilakukan pada kotak di rak paling atas dengan jumlah yang cukup.

  6. Selanjutnya,kotak ke-3 diangkat dan dipindahkan,karena pupuk kompos telah terbentuk dan siap dipakai.

  7. Proses pembuatan kompos dengan bantuan cacing itu berlangsung sekitar 1 hingga 2 bulan.

  8. Rak harus selalu dalam keadaan tertutup.Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan tutup plastic warna hitam atau warna gelap.



  • Daur ulang anorganik

  • Plastik :

Dilarutkan dan diproses lagi menjadi pembungkus atau pengepak untuk keperluan,contohnya:tas,botol minyak pelumas,botol shampoo.

  • Logam :

1. sampah anorganik yang bisa diproses daur ulang,kertas plastik,potongan logam,kaca, masih bisa ditanggulangi dengan memproses kembali sebagai bahan baku Industri, ini masih bisa ditanggulangi karena masih mempunyai nilai ekonomi.

2. sampah anorganik yang berupa limbah dari industri logam yang pembersihan oksida logam dengan asam sulfat menjadi ferro sulfat,ataupun ferro sulfit, atau pembersihannya dengan asam clorida menjadi ferro clorida, apalagi dengan melapisi logam dengan seng, nikel,crom, ini semua merupakan limbah bahan beracun dan berbahanya, ini bagi industri yang penghasil limbah B3 harus selalu diawasi baik proses pengolah limbahnya maupun penemapatan dari hasil pengendapannya harus ditempatkan pada tempat/lokasi khusus B3.


  1. Dampak polutan organik dan anorganik

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi.

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.


Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Ph tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Ph dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.



C.KONSERVASI

1) Pembagian konservasi :

  • Alami,contoh : Taman Nasional,Suaka Margasatwa,Hutan Lindung

  • Buatan,contoh :

  • Perlindungan alam botani(Kebun Raya Bogor ,Kebun Raya Purwodadi ,Kebun Raya Bali).

  • Perlindungan alam zoologi(Kebun Binatang Surabaya,Surabaya)

  • Rehabilitasi orang utan :Upaya mengembalikan orang utan ke habitat mereka terkendala sulitnya mencari lokasi khusus yang bisa dijadikan kawasan pelepas liaran. Para pemangku kepentingan hingga kini masih terus menyurvei lokasi-lokasi yang dianggap cocok untuk areal pelepas liaran orang utan. Berdasarkan Rencana Aksi Nasional Konservasi Orang Utan, seluruh orang utan yang menempati pusat rehabilitasi sudah harus dilepas liarkan paling lambat pada 2015 mendatang.Saat ini, sekitar 1.200 orang utan di Pulau Kalimantan masih menghuni sejumlah pusat rehabilitasi dan karantina.

2) Konservasi Tanah :

  • Struktur lapisan tanah : Susunan atau pengikatan butir-butir tanah membentuk agregat tanah dalam berbagai bentuk,ukuran,dan kemantapan.

  • Ciri-ciri tanah :

  • Berdasarkan sifat fisik tanah :

    • Tekstur tanah

    • Struktur tanah

    • Konsistensi tanah

    • Warna tanah

    • Lengas tanah

    • Udara tanah

    • Permeabilitas tanah

    • Porositas tanah

    • Drainase tanah



  • Berdasarkan sifat kimia tanah :

    • Bahan organic

    • Unsur hara

    • pH tanah



  • Berdasarkan sifat biologis tanah :

  • Zat padat (membentuk tanah terdiri atas partikel tanah,bahan organic,dan jasad hidup(organisme)tanah).

  • Zat cair

  • Zat gas

  1. Sistem pengolahan tanah dan system bercocok tanam

  • Pengolahan tanah

Pengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian dan tetap diperlukan dalam pertanian modern. Definisi pengolahan tanah sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma. Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah alami baik yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahan tanah terlalu intensif maka struktur tanah akan rusak. Kebiasaan petani yang mengolah tanah secara berlebihan dimana tanah diolah sampai bersih permukaannya merupakan salah satu contoh pengolahan yang keliru karena kondisi seperti ini mengakibatkan surface sealing yaitu butir tanah terdispersi oleh butir hujan , menyumbat pori-pori tanah sehingga terbentuk surface crusting. Untuk mengatasi pengaruh buruk pengolahan tanah, maka dianjurkan beberapa cara pengolahan tanah konservasi yang dapat memperkecil terjadinya erosi. Cara yang dimaksud adalah :


  1. Tanpa olah tanah (TOT), tanah yang akan ditanami tidak diolah dan sisa-sisa tanaman sebelumnya dibiarkan tersebar di permukaan, yang akan melindungi tanah dari ancaman erosi selama masa yang sangat rawan yaitu pada saat pertumbuhan awal tanaman.

Penanaman dilakukan
dengan tugal. Gulma diberantas dengan menggunakan herbisida


2. Pengolahan tanah minimal, tidak semua permukaan tanah diolah, hanya barisan tanaman saja
yang diolah dan sebagian sisa-sisa tanaman dibiarkan pada permukaan tanah




  • Bercocok tanam :

  1. Sistem monokultur :penanaman satu jenis tanaman di suatu urutan musim pada tanah yang sama (misal baik pada musim hujan maupun musim kemarau hanya ditanami padi).Contoh :padi,budidaya udang galah,budidaya ikan bandeng.

  2. Sistem pulikultur : sistem penanaman pada sebidang tanah dengan berbagai jenis tanaman berdasarkan pola urutan musim.Contoh: Padi,Palawija,Tebu.

  • Sistem Rotasi :Pengolahan budidaya rumput ,rotasi tanaman,energy kinetic,rotasi dalam kehidupan.

  • Sistem tumpangsari :Kelapa sawit,jagung dan kedelai,jagung dan kacang hijau.





  1. Konservasi air

  • Diagram siklus hidrologi (lampiran)

  • Urutan siklus hidrologi :

  • Siklus pendek :siklus yang terjadi adalah penguapan dari air laut menjadi awan

  • Siklus sedang :Awan mengalami kondensasi yang turun berupa titik air yang disebut air hujan,yang mengalir melalui selokan,parit-parit dan menuju ke laut lagi

  • Siklus panjang :Air tanah muncul setelah terjadi siklus-siklus sebelumnya.

  1. Syarat-syarat air bersih:

  • Air tidak berwarna atau tidak keruh

  • Air tidak berasa

  • Air tidak berbau

  1. Peranan air dalam organisme :

  • Sebagai kebutuhan pokok sehari-hari

  • Sumber kehidupan mahluk hidup

  • Untuk bahan fotosintesis bagi tumbuhan

  • Sebagai tenaga irigasi








Tidak ada komentar:

Posting Komentar